yuk kita review tentang pengusaha sukses ini.... Pak Sidik namanya,
Bagi kebanyakan orang
keterbatasan fisik, menjadi penghalang untuk berbuat maksimal,
tidak mampu bekerja
apalagi untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Namun
tampaknya hal ini tidak berlaku bagi Sidik,
laki-laki kelahiran Bogor
5 Juni 1965
ini mampu membuat prestasi gemilang dalam kondisi
fisiknya yang sangat terbatas. Sidik tidak memiliki dua pasang kaki seperti
umumnya manusia normal. Dia memang terlahir tanpa kedua kaki, alias cacat sejak
lahir.
Dikisahkan Sidik,
dulu dirinya memakai
sepeda kayuh untuk beraktivitas, hingga
terjadi kecelakaan yang
hampir merenggut nyawanya. Ketika
saya sedang mengayuh sepeda di jalan raya, tiba-tiba ada mobil yang menabrak
saya. Ternyata malah orang yang menabrak itu memberi saya motor. Nah jadilah
motor itu, hasil modifikasi saya, terangnya
sambil menunjukkan motornya.
Sampai sekarang Sidik memakai motor
modifikasi dimana ada gerobak di sampingnya, sehingga seimbang dan tidak
ambruk.
1.
Dari artikel diatas yang menjadi inti pesan yang akan disampaikan kepada pembaca (dalam perspektif wirausaha) yaitu:
Meskipun demikian
bapak dua orang
anak ini mampu
lulus hingga Diploma. Sidik
adalah lulusan Diploma III Institut Manajemen Komputer Akuntansi (IMKA) tahun 1992. Warga
jalan Cempaka Putih
ini juga pernah bekerja di salah
satu perusahaan kontraktor.
Tahun 1998 saya sempat
bekerja di kontraktor, penghasilannya juga lumayan hanya saja saya merasa ini
bukan yang saya cari. Saya ingin buka
usaha sendiri untuk
memberi contoh pada
orang cacat fisik lainnya agar mau bangkit dan berjuang. Saya
ingin memberikan contoh bahwa tidak selamanya keterbatasan fisik menghambat
pekerjaan, jelasnya.
Dari hanya mengolah 10 kilogram singkong, kini Sidik
mengolah sedikitnya 50 hingga 100 kilogram singkong setiap bulannya. Ia juga
sudah punya merek lengkap dengan cap di pembungkus produknya. “Saya beri nama
merek Cap Gurame, ini sama sekali tak ada hubungannya sama ikan gurame, tetapi
gurame adalah singkatan dari Gurih, Renyah, Enak,” katanya tersenyum. “Kalau
nanti ada biaya, merek ini saya mau patenkan.” tambahnya.
Menginjak tahun ke
sembilan, usaha Sidik makin pesat. Kini ia memiliki dua orang
pegawai yang mengantar
kerupuk keliling Jabotabek.
Sekarang per hari saya bisa dapat keuntungan bersih 400 ribu rupiah, kalo
sebulan saya harus menggaji dua orang pegawai saya 500 ribu, berarti sebulannya
keuntungan bersih saya sebulan 11 juta, tuturnya sumringah.
Sidik merupakan salah
seorang penerima manfaat bantuan dari Rumah Zakat Indonesia hasil kerjasama dengan
Qatar Charity Indonesia di
Masjid Syuhada beberapa
waktu lalu. Bantuan
yang didapatnya menurut rencana
akan digunakannya untuk
membeli alat spinner seharga 4,7 juta rupiah. Kedepannya
ia harap usahanya akan lebih maju lagi. Saat ini saya sangat menyayangkan sulitnya
mengurus perijinan, bahkan untuk
mendapatkan SIUP saja
susah. Perijinan di pemerintahan
itu saya harap tidak dipersulit, keluhnya.
Menjual kerupuk
keliling Jabotabek bukannya dijalani Sidiq tanpa lara, pernah sesekali
dia mendapatkan penghinaan
karena kondisi fisiknya.
Pernah ketika saya
akan mengajukan proposal
untuk menjalin kerjasama, malah orang tersebut mikir dikiranya saya ini
mau minta-minta, mungkin mereka melihat kondisi fisik saya. Saya heran di Indonesia
ini masih memandang orang yang cacat dengan sebelah mata, ceritanya.
Menurut suami dari Siti
Rohman ini, saat ini yang paling sulit adalah mencari pasokan
bahan baku. Saat ini
pasokan ubi bisa
saya dapatkan dari pinggiran Jakarta, kalo di Jakarta suka susah dapatnya.
Seharinya untuk bahan baku saya memerlukan 50 kg ubi dengan harga 5000 rupiah
per kilonya, tuturnya.
Rasa kerupuk Cap Gurame
memang enak, perpaduan rasa manis, asin dan pedas cocok untuk
lauk atau camilan.
Kerupuk buatannya begitu
diminati sehingga terkadang ia
ditelpon sampai berkali-kali oleh toko karena stoknya kehabisan. Sidik memiliki
visi ingin agar kerupuknya go internasional. Ia memiliki mimpi suatu saat
kerupuknya digandrungi orang Amerika.
Ke depannya Sidiq ingin
mengembangkan usahanya ke bisnis bir pletok semacam minuman jahe yang membuat
badan menjadi hangat. Saya ingin orang yang
memiliki keterbatasan fisik
seperti saya melihat bahwa
tidak selamanya keterbatasan
fisik menghalangi kita untuk membuka usaha sendiri. Ditanya tentang
rahasia suksesnya Sidik menjawab, ulet, pantang menyerah dan berdoa, singkatnya.
Dari artikel diatas yang menjadi inti pesan yang akan disampaikan kepada pembaca (dalam perspektif wirausaha) yaitu:
·
Keterbatasan fisik tidak menjadi
penghalang untuk berbuat maksimal, tidak
mampu bekerja apalagi
untuk menciptakan lapangan
pekerjaan sendiri, tetapi kekurangan itulah yang menjadi kelebihan sebagai
penyemangat untuk mencapai kesuksesan terutama dibidang wirausaha.
·
Niat, sikap sabar, dan pantang menyerah
harus dimiliki oleh seorang wirausaha untuk memulai usaha dan mengembangkan
usaha.
2. Beberapa
karakter positif yang dimiliki oleh Sidik:
·
Sabar
·
Pantang menyerah
·
Berani
·
Ulet
3. Kutipan
yang sangat menginspirasi, yaitu;
“Saya
ingin memberikan contoh bahwa tidak selamanya keterbatasan fisik menghambat
pekerjaan”
Kutipan ini bermakna karena ia
(Sidik) ingin menginspirasi orang lain bahwa tidak selamanya keterbatasan fisik
menghambat pekerjaan. Sidik saja yang mempunyai keterbatasan fisik bisa bekerja
dan menjadi wirausaha sukses yang memberi lapangan pekerjaan kepada orang lain,
apalagi kita yang mempunyai fisik normal seharusnya bisa lebih sukses dan lebih
bermanfaat untuk orang lain.
referensi:
http://biografi-orang-sukses-dunia.blogspot.co.id/2013/10/biografi-sidik-tuna-daksa-yang-sukses.html
http://ais-zakiyudin.blogspot.co.id/2011/12/wirausaha-sukses-meski-tanpa-kedua-kaki.html
Sekian review dari seorang wirausaha sukses. Semoga kisah Pak Sigit dapat mengispirasi dan memotivasi kita menjadi lebih baik lagi..
http://biografi-orang-sukses-dunia.blogspot.co.id/2013/10/biografi-sidik-tuna-daksa-yang-sukses.html
http://ais-zakiyudin.blogspot.co.id/2011/12/wirausaha-sukses-meski-tanpa-kedua-kaki.html
Sekian review dari seorang wirausaha sukses. Semoga kisah Pak Sigit dapat mengispirasi dan memotivasi kita menjadi lebih baik lagi..
